Gaul di sekolah (tanpa lupa sopan santun)
Anak gaul ….? Macam-macam definisi/artinya misalnya modern, mengikuti perkembangan, tidak katrok/ndeso,
tidak gaptek (gagap teknologi), tidak kuper, seabrek artinya jika nanda mungkin
diminta mendefinisikan.
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah : apakah anak yang sopan dalam
berpenampilan, santun dalam bicara, selalu menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang muda itu tidak gaul? Mencium tangan orang yang lebih tua saat
bersalaman, menundukan badan saat melewati depan orang tua, memakai krudung
bagi siswi muslimah itu tidak gaul? Benarkah….?
A.
Etiket
Bergaul
Sebagai remaja kita perlu teman, karena itu perlu memperluas pergaulan.
Supaya kita dapat bergaul dengan baik, kita harus memahami ilmunya terlebih
dahlu yaitu "etiket bergaul". Yang dimaksud etiket bergaul adalah
sopan santun atau tata karma dalam bergaul yang sesuai dengan situasi dan
keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma
kesopanan, norma hukum dan lain-lain.
Pada dasarnya manusia dituntut untuk saling berhubungan, saling mengenal
dan saling membantu, namun dalam bergaul ada nilai-nilai yang harus dipedomani.
Nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tingkah
laku kita dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan
kita. Kita harus ingat bahwa tata karma dan tingkah laku kita sehari-hari
merupakan cermin pribadi diri kita sendiri.
Dalam bergaul juga sebaiknya pandai menempatkan diri , seperti pribahasa
mengatakan "dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung". Dalam
pergaulan, kita harus dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang
lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan
harus kita hormati, yang sebaya harus hargai dan yang lebih muda harus kita
sayangi.
Di bawah ini beberapa contoh bersopan santun dalam pergaulan :
1)
Sopan
santun dalam berbicara
a.
Berbicara seperlunya dan jelas agar tidak
membosankan
b.
Berbicara
singkat dan ramah
c.
Hendaknya menghargai pendapat orang
lain, meskipun bertentangan dengan kita, agar tidak merusak hubungan
d. Jangan sekali-kali mengatakan
"jahat", "bodoh", sebab umumnya orang tidak mau dicela
e.
Berbicara
tidak sambil makan
f.
Hendaknya berbicara secara jujur,
terus terang
g.
Berbicara
tidak menyinggung perasaan
h.
Hendaknya berbicara memperhatikan waktu dan
menyesuaikan dengan keadaan
2)
Sopan
santun dalam menegur atau memberi hormat
a.
Bertegur
sopa memberi hormat, hendaknya yang lebih muda menegur terlebih dahulu kepada
yang lebih tua
b.
Saat
berbicara dengan yang lebih tua, jangan menunjukkan sikap sombong, misalnya
tangan dipinggang atau di saku
3)
Sopan
santun dalam menelpon
a.
Menyebutkan
salam dan identitas diri
b.
Menggunakan
bahasa yang sopan saat menelpon, tidak kasar, dan tidak sombong
c.
Jangan berbicara terlalu lama apalagi
hal yang dibicarakan tidak penting.
d.
Jangan lupa mengucapkan terima kasih, atau "ada
yang dapat saya bantu ?" atau "pesan anda akan saya sampaikan kepada.………………."
4)
Sopan
santun dalam surat menyurat
a.
Menggunakan
bahasa dan tulisan yang baik dan jelas
b.
Berikan
surat kepada orang yang lebih tua, sebaiknya jangan menggunakan kartu pos
c.
Jangn
mengisi surat dengan pensil
d.
Kertas
surat dan sampul hendaknya yang baik jangan mengunakan sobekan kertas dari buku
tulis.
e.
Isi
surat jangan menceritakan diri sendiri saja, melainkan terlebih dahulu
menanyakan orang yang dikirim surat.
f.
Surat
yang kita terima hendaknya lekas kita jawab atau dibalas
g.
Jangan
sekali-kali membuka surat atau membacara surat yang dialamatkan untuk orang
lain kecuali seizing dari orang yang bersangkutan
5)
Sopan
santun dalam berkenalan
a. Jika ingin berkenalan kepada seorang sebaiknya tersenyum terlebih dahulu
b. Waktu berjabatan menggunakan ujung tangan saja. Berjabat tangan yang baik
dan sopan yaitu erat bersemangat tetapi ringkas
6)
Sopan
santun dalam berpakaian
a.
Berpakaian
yang sopan, pantas, rapi, bersih dan enak dipandang tidak perlu yang mahal
b.
Warna
pakaian yang kita pilih hendaknnya sesuai dengan warna kulit
c.
Hendaknya
jangan berpakaian yang terlalu sempit atau longgar
7)
Sopan
santun dalam bertamu
a.
Sebaiknya jangan datang bertemu pada
waktu orang sedang sibuk, sedang makan, sedang istirahat/ tidur
b.
Jika kita bertemu, jangan terlalu
lama, sebaiknya membatasi diri
8)
Sopan
santun dalam menerima tamu
a.
Waktu
menerima tamu, hendaknya bersikap ramah, dan menunjukkan wajah berseri-seri
meskipun kita dalam keadaan susah
b.
Kita
berusaha agar tamu itu merasa senang dan kerasan, jangan sampai pembicaraan
kita menyinggung perasaannya.
9)
Sopan santun dalam memelihara
kebersihan badan (fisik) dan mental
a. Orang lelaki sebaiknya tidak membiarkan rambut, kumis, dan janggut panjang
sehingga menjijikan orang lain.
b. Jangan memelihara kuku panjang, membiarkan gigi berwarna kining dan kotor
karena tidak pernah digosok
c. Sebulan sekali hendaknya orang lelaki berpangkas rambut, mencukur rambut
dan cambang
d.
Gigi
hendaknya digosok dengan sikat gigi, sekurang-kurangnya dua kali sehari
e.
Rambut
dicuci sekurang-kurangnya dua hari sekali
f.
Sebaiknya
kita mandi dua kali sehari-hari pagi dan sore.
g. Jika kita mempunyai badan berpanu dan berkeringat bau busuk segera diobati
h.
Mengganti
pakaian dalam pagi dan sore, atau sekurang-kurangnya satu kali sehari
i.
Tidak suka berprasangka buruk dan
tidak jahil
j.
Tidak
suka menceritakan kekurangan orang lain atau menjelek-jelekkan orang lain.
B. Hal-hal yang sering kita lupakan karena dianggap sepele
Kadang kala kita
sering menyepelekan sesuatu. Tidak susah dikerjakan, tetapi akibatnya bisa
fatal kala sering ditinggalkan. Padahal kalau kita mau mengerjakannya, hal ini
bisa menjadi pelumas, untuk sukses-sukses berikutnya, hal-hal tersebut adalah :
1.
Bilang
terima kasih
Hanya
satu kata, tetapi membuat teman simpati dengan kita. Misalnya setelah kita
bertanya, mencari informasi tentang sesuatu kita bilang terima kasih atau
bilang thanks saat teman kita menolong …..
2.
Mengembalikan
barang ke tempatnya semula
Hal ini sebenarnya sangat mudah. Kalau kita mengambil sesuatu dari laci, setelah menggunakannya kita
kembalikan ketempat semua.
3.
Meminta
maaf
Ini
kalau kita membuat kesalahan, walau tidak terlalu besar dengan meminta maaf,
maka orang lain akan mudah menerima kita kembali seperti sebelumnya dan
kesalahan kita akan dihapus.
4.
Memberi
kabar
Ketika
kita sudah janjikan dengan orang lain atau teman, tetapi ada masalah sedikit
sehingga tidak bisa dapat tepat waktu.
5.
Mencatat yang lengkap
Ini
sering terjadi ketika mencatat nomor telepon teman kita. Saking asyiknya
ngobrol dan berkenalan, kita menyangka cukuplah menulis nomornya saja. Begitu
kita perlu, kita jadi bingung sendiri.
6.
Meminta
izin
Hanya
ingin meminjam penghapus, gunting, atau apapun yang kita perlukan, walau itu
bukan barang mewah, kalau kita mau minta izin dulu dengan yang punya, maka
dengan mudah kita akan diperilahkan menggunakannya dan suatu saat nanti kita
juga akan memudahkan dalam urusan pinjam-meminjam.
Oleh sebab itu,
setiap tingkah laku kita Anda bawakan/lakukan hedaknya selalu diperhatikan /
dipikirkan terlebih dahulu, agar oleh masyarakat, sekolah, teman sekitar bisa
menerimanya.
Misalnya
:
a.
Berbicara
Ø Berbicara sopan santun yang baik adalah
seperlunya saja (pokoknya saja). Misalnya : Jangan membicarakan kejelekan orang
lain atau keluarga di depan orang banya, apabila di depan orang yang baru
dikenal.
Ø Memotong pembicaraan orang lain
Ø Jangan bicara sendiri atau semuanya
disaat ada orang lain yang sedang bicara dalam rapat, khutbah, atau guru yang
sedang menerangkan di kels, sebab akan menganggu orang lain, dan sebagainya.
b.
Meludah
Ø Meludah di sembarang tempat, selain
tidak sopan juga tidak sedap dipandang mata, penyebabnya kuman penyakit, dan
lain-lain.
Ø Meludah juga bisa diartikan seolah-olah menghina orang yang sedang ada
didekatnya.
Ø Mudah dan berbunyi akan menimbulkan jijik orang lain, dan lain-lain
c.
Menguap
Ø Menguap di depan orang banyak bukan
saja tidak sopan tetapi juga menunjukkan sifat pemalas, sekali bisa diatasi
dengan menutup telapak tangan atau menunduk sebentar agar tidak tampak, bila
tampak, bila tampak orang lain harus minta maaf.
Ø Kalau kentut tidak berbunyi dan tidak
berbau tidak masalah, tetapi jika berbunyi dan berbau akan tidak baik, minta
ijin keluar sebentar untuk mencari tempat yang tepat.
Ø Jangan tertawa dibuat-buat, seperti
membuka mulut lebar-lebar dan bersuara sangat keras, karena tertawa demikian
seolah-olah mengejek atau menghina.
Ø Tertawa yang wajar (tidak dibuat-buat)
akan menunjukkan atau ungkapan hati yang senang atau bahagia.
Sumber : Buku Materi Bimbingan dan Konseling. Paramitra Production. TIM PARAMITRA. Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar