Rabu, 29 Maret 2017

MEMBUAT DIRI KAMU “BERMANFAAT”




Ada empat katagori remaja, yaitu :
(1) Remaja yang Seadanya. Ini tipe remaja yang puas dengan apa yang dialaminya, bukan apa yang diperolehnya. Remaja kaya gini biasanya polos-polos aja. Tapi jadi nggak punya keinginan untuk lebih maju
(2) Remaja yang Mengada-ada. Remaja kaya gini biasanya banyak ngelamun, banyak mimpi tapi jarang banget mewujudkan mimpinya itu ke dalam tindakan nyata. Biasanya suka menyendiri dan memiliki dunia yang unik menimal untuk dirinya sendiri.
(3) Remaja yang Ada-ada saja. Ini tipe remaja yang asal beda, berpenampilan beda, sehingga baik secara sendiri maupun bareng-bareng jadi beda ama yang ada. Biasanya lucu, asyik, rame dan serasa banget.
(4) Remaja yang Lebih dari adanya. Nah, tipe ini yang paling oke. Jadi remaja yang kaya gini gampang banget, gimana caranya bikin orang lain ngerasa beruntung pas kamu datang, dan ngerasa kehilangan pas kamu pergi (jangan sampai kamu dating dan pergi, ngga ngaruh buat orang lain, kasihan khan kamu?). Kamu jadi bermanfaat buat  orang lain.

Kategori remaja ini menggambarkan pilihan-pilihan yang ada buat kamu. Bebas aja, karena toh  ngga ada yang maksa kamu untuk menjadi salah satu diantaranya. Kamu termasuk katagori yang mana nih ?
                Bermanfaat identik dengan saling melengkapi, menguatkan, tidak memberatkan, dan menjadi bagian dari penyelesaian masalah. Bermanfaat membuat kita berada pada posisi yang bebas mengekspresikan diri.
                Kamu bisa memanfaatkan apa yang kamu bisa dengan mencoba membantu orang lain yang tidak bisa. Kalau pun kamu yang tidak bisa, jangan mengambil sikap bertahan, bukalah diri dan beri kesempatan pada orang lain untuk membantu kamu.

KEPRIBADIAN MANUSIA




1. Pengertian Kepribadian
Gordon Allport merumuskan kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan. Lebih detail Allport mendefinisikan kepribadian sebagai suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pikiran individu secara khas. Allport menggunakan istilah sistem psikofisik dengan maksud menunjukkan bahwa jiwa dan raga manusia adalah suatu sistem yang terpadu dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta di antara keduanya selalu terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku. Sedangkan istilah khas dalam batasan kepribadian Allport itu memiliki arti bahwa setiap individu memiliki kepribadiannya sendiri. Tidak ada dua orang yang berkepribadian sama, karena itu tidak ada dua orang yang berperilaku sama.
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego. Tingkah laku tidak lain merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga sistem kepribadian tersebut.

2. Faktor-faktor yang membentuk kepribadian
Kepribadian terbentuk karena proses keterlibatan subjek atau individu atas pengaruh-pengaruh internal dan eksternal yang mencakup factor-faktor genetis atau biologis, pengalaman-pengalaman sosial, dan perubahan lingkungan. Dengan kata lain corak dan keunikan kepribadian individu itu dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan dan lingkungan.
Kepribadian terbentuk oleh faktor-faktor :
a.  Internal yang lebih menunjuk kepada faktor bawaan
b.  Eksternal, meliputi pengaruh lingkungan baik sosial maupun non-sosial


3. Tipe-tipe Kepribadian
Ada beberapa tipe kepribadian menurut Hipocrates :
a.  Kepribadian Sanguinis
       Tipe kepribadian ini memiliki ciri-ciri ekstrovert, optimis , periang dan penuh semangat, penuh rasa ingin tahu. Tipe ini memiliki rasa humor yang tinggi, ditambah dengan antusiasme dan sikap ekspresif mereka selalu menjadi bintang dalam setiap pertemuan. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar akan pengakuan dan penghargaan.
       b.  Kepribadian Melankolis
       Kepribadian ini memiliki cirri-ciri : introvert, pemikir, pesimis mendalam dan penuh pikiran yang analitis, serius dan tekun, cenderung jenius, berbakat dan kreatif, tipe ini sangat teliti, hati-hati dan suka curiga,  taat aturan, sangat konsisten dengan perasaan yang halus. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa  jawaban yang bermutu dan didukung data yang lengkap dan akurat.
c.   Kepribadian Koleris
Ciri-ciri kepribadian ini adalah : ekstrovert, keras, tegas, tidak emosional bertindak, tidak mudah patah semangat, bebas dan mandiri, memancarkan keyakinan dan bisa menjalankan apa saja, berbakat menjadi pemimpin. Tipe ini sangat dinamis, aktif,  dan membutuhkan perubahan. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa  tantangan, pilihan, dan pengendalian.
d.  Kepribadian Phlegmatis
Kepribadian ini memiliki  ciri-ciri: introvert, mudah bergaul dan santai, diam tenang,  sabar, pemalu, hidup konsisten, tenang tapi cerdas, simpatik dan rendah hati, menyembunyikan emosi, bahagia menerima kehidupan, tidak suka konflik dan pertentangan. Mereka sulit mengatakan “tidak”, sangat sentimental dan suka hal yang sama “status quo”. Tipe ini memiliki kebutuhan mendasar berupa penghargaan dan penerimaan.

 4.   Kepribadian Matang
Kematangan kepribadian menggambarkan kedewasaan seseorang. Kematangan pribadi, ditunjukkan dengan cirri-ciri antara lain :
a.    Mampu menerima diri sendiri apa adanya
Mampu menerima kekurangan dan kelebihan diri secara positif
b.   Memiliki pegangan hidup yang kuat
Agama merupakan pegangan hidup kita, bagi orang yang memiliki kematangan pribadi, maka ia akan memiliki kehidupan agama yang kuat
c.    Mampu menjalin hubungan dengan orang lain dengan rasa aman
Dalam berkehidupan sosial, pribadi yang matang dapat diterima dan menerima orang lain tanpa hambatan yang berarti. Dia dapat segera menyesuaikan diri tanpa ikut arus.
d.   Mempunyai perencanaan masa depan
Mempunyai perencanaan akan masa yang akan datang dalam kehidupannya, tidak berpikiran sempit
 

Rabu, 01 Maret 2017

KEGIATAN HUT ESPERO COMAL

ESPERO CUP
ESPERO CUP
FUTSAL ESPERO CUP KE IV ANTAR SD SE KEC. COMAL
TATA UPACARA BENDERA
LOMBA TATA UPACARA BENDERA (TUB)
DANCE
LOMBA DANCE



MEMAHAMI DAN MENERAPKAN NORMA TATA KARMA DALAM BERGAUL BAIK DI LINGKUNGAN RUMAH, SEKOLAH DAN MASYARAKAT




Gaul di sekolah (tanpa lupa sopan santun)
Anak gaul ….? Macam-macam definisi/artinya misalnya modern,  mengikuti perkembangan, tidak katrok/ndeso, tidak gaptek (gagap teknologi), tidak kuper, seabrek artinya jika nanda mungkin diminta mendefinisikan.
Yang jadi pertanyaan sekarang adalah : apakah anak yang sopan dalam berpenampilan, santun dalam bicara, selalu menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang muda itu tidak gaul? Mencium tangan orang yang lebih tua saat bersalaman, menundukan badan saat melewati depan orang tua, memakai krudung bagi siswi muslimah itu tidak gaul? Benarkah….?

A.      Etiket Bergaul
Sebagai remaja kita perlu teman, karena itu perlu memperluas pergaulan. Supaya kita dapat bergaul dengan baik, kita harus memahami ilmunya terlebih dahlu yaitu "etiket bergaul". Yang dimaksud etiket bergaul adalah sopan santun atau tata karma dalam bergaul yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma kesopanan, norma hukum dan lain-lain.
Pada dasarnya manusia dituntut untuk saling berhubungan, saling mengenal dan saling membantu, namun dalam bergaul ada nilai-nilai yang harus dipedomani. Nilai-nilai tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tingkah laku kita dapat diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita. Kita harus ingat bahwa tata karma dan tingkah laku kita sehari-hari merupakan cermin pribadi diri kita sendiri.
Dalam bergaul juga sebaiknya pandai menempatkan diri , seperti pribahasa mengatakan "dimana kaki berpijak di situ langit dijunjung". Dalam pergaulan, kita harus dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus hargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
Di bawah ini beberapa contoh bersopan santun dalam pergaulan :
1)       Sopan santun dalam berbicara
a.        Berbicara seperlunya dan jelas agar tidak membosankan
b.       Berbicara singkat dan ramah
c.        Hendaknya menghargai pendapat orang lain, meskipun bertentangan dengan kita, agar tidak merusak hubungan
d.       Jangan  sekali-kali mengatakan "jahat", "bodoh", sebab umumnya orang tidak mau dicela
e.       Berbicara tidak sambil makan
f.         Hendaknya berbicara secara jujur, terus terang
g.        Berbicara tidak menyinggung perasaan
h.       Hendaknya  berbicara memperhatikan waktu dan menyesuaikan dengan keadaan
2)       Sopan­ santun dalam menegur atau memberi hormat
a.        Bertegur sopa memberi hormat, hendaknya yang lebih muda menegur terlebih dahulu kepada yang lebih tua
b.       Saat berbicara dengan yang lebih tua, jangan menunjukkan sikap sombong, misalnya tangan dipinggang atau di saku
3)       Sopan santun dalam menelpon
a.        Menyebutkan salam dan identitas diri
b.       Menggunakan bahasa yang sopan saat menelpon, tidak kasar, dan tidak sombong
c.        Jangan berbicara terlalu lama apalagi hal yang dibicarakan tidak penting.
d.       Jangan  lupa mengucapkan terima kasih, atau "ada yang dapat saya bantu ?" atau "pesan anda akan saya sampaikan kepada.………………."
4)       Sopan santun dalam surat menyurat
a.        Menggunakan bahasa dan tulisan yang baik dan jelas
b.       Berikan surat kepada orang yang lebih tua, sebaiknya jangan menggunakan kartu pos
c.        Jangn mengisi surat dengan pensil
d.       Kertas surat dan sampul hendaknya yang baik jangan mengunakan sobekan kertas dari buku tulis.
e.       Isi surat jangan menceritakan diri sendiri saja, melainkan terlebih dahulu menanyakan orang yang dikirim surat.
f.         Surat yang kita terima hendaknya lekas kita jawab atau dibalas
g.        Jangan sekali-kali membuka surat atau membacara surat yang dialamatkan untuk orang lain kecuali seizing dari orang yang bersangkutan
5)       Sopan santun dalam berkenalan
a.       Jika ingin berkenalan kepada seorang sebaiknya tersenyum terlebih dahulu
b.      Waktu berjabatan menggunakan ujung tangan saja. Berjabat tangan yang baik dan sopan yaitu erat bersemangat tetapi ringkas
6)       Sopan santun dalam berpakaian
a.       Berpakaian yang sopan, pantas, rapi, bersih dan enak dipandang tidak perlu yang mahal
b.       Warna pakaian yang kita pilih hendaknnya sesuai dengan warna kulit
c.       Hendaknya jangan berpakaian yang terlalu sempit atau longgar

7)       Sopan santun dalam bertamu
a.        Sebaiknya jangan datang bertemu pada waktu orang sedang sibuk, sedang makan, sedang istirahat/ tidur
b.       Jika kita bertemu, jangan terlalu lama, sebaiknya membatasi diri
8)       Sopan santun dalam menerima tamu
a.       Waktu menerima tamu, hendaknya bersikap ramah, dan menunjukkan wajah berseri-seri meskipun kita dalam keadaan susah
b.      Kita berusaha agar tamu itu merasa senang dan kerasan, jangan sampai pembicaraan kita menyinggung perasaannya.
9)       Sopan santun dalam memelihara kebersihan badan (fisik) dan mental
a.       Orang lelaki sebaiknya tidak membiarkan rambut, kumis, dan janggut panjang sehingga menjijikan orang lain.
b.       Jangan memelihara kuku panjang, membiarkan gigi berwarna kining dan kotor karena tidak pernah digosok
c.       Sebulan sekali hendaknya orang lelaki berpangkas rambut, mencukur rambut dan cambang
d.       Gigi hendaknya digosok dengan sikat gigi, sekurang-kurangnya dua kali sehari
e.       Rambut dicuci sekurang-kurangnya dua hari sekali
f.        Sebaiknya kita mandi dua kali sehari-hari pagi dan sore.
g.       Jika kita mempunyai badan berpanu dan berkeringat bau busuk segera diobati
h.       Mengganti pakaian dalam pagi dan sore, atau sekurang-kurangnya satu kali sehari
i.         Tidak suka berprasangka buruk dan tidak jahil
j.         Tidak suka menceritakan kekurangan orang lain atau menjelek-jelekkan orang lain.


B.       Hal-hal yang sering kita lupakan karena dianggap sepele
Kadang kala kita sering menyepelekan sesuatu. Tidak susah dikerjakan, tetapi akibatnya bisa fatal kala sering ditinggalkan. Padahal kalau kita mau mengerjakannya, hal ini bisa menjadi pelumas, untuk sukses-sukses berikutnya, hal-hal tersebut adalah :
1.       Bilang terima kasih
Hanya satu kata, tetapi membuat teman simpati dengan kita. Misalnya setelah kita bertanya, mencari informasi tentang sesuatu kita bilang terima kasih atau bilang thanks saat teman kita menolong …..
2.       Mengembalikan barang ke tempatnya semula
Hal ini sebenarnya sangat mudah. Kalau kita mengambil sesuatu dari laci, setelah menggunakannya kita kembalikan ketempat semua.
3.       Meminta maaf
Ini kalau kita membuat kesalahan, walau tidak terlalu besar dengan meminta maaf, maka orang lain akan mudah menerima kita kembali seperti sebelumnya dan kesalahan kita akan dihapus.
4.       Memberi kabar
Ketika kita sudah janjikan dengan orang lain atau teman, tetapi ada masalah sedikit sehingga tidak bisa dapat tepat waktu.
5.       Mencatat  yang lengkap
Ini sering terjadi ketika mencatat nomor telepon teman kita. Saking asyiknya ngobrol dan berkenalan, kita menyangka cukuplah menulis nomornya saja. Begitu kita perlu, kita jadi bingung sendiri.

6.       Meminta izin
Hanya ingin meminjam penghapus, gunting, atau apapun yang kita perlukan, walau itu bukan barang mewah, kalau kita mau minta izin dulu dengan yang punya, maka dengan mudah kita akan diperilahkan menggunakannya dan suatu saat nanti kita juga akan memudahkan dalam urusan pinjam-meminjam.
Oleh sebab itu, setiap tingkah laku kita Anda bawakan/lakukan hedaknya selalu diperhatikan / dipikirkan terlebih dahulu, agar oleh masyarakat, sekolah, teman sekitar bisa menerimanya.
Misalnya :
a.        Berbicara
Ø  Berbicara sopan santun yang baik adalah seperlunya saja (pokoknya saja). Misalnya : Jangan membicarakan kejelekan orang lain atau keluarga di depan orang banya, apabila di depan orang yang baru dikenal.
Ø  Memotong pembicaraan orang lain
Ø  Jangan bicara sendiri atau semuanya disaat ada orang lain yang sedang bicara dalam rapat, khutbah, atau guru yang sedang menerangkan di kels, sebab akan menganggu orang lain, dan sebagainya.
b.       Meludah
Ø  Meludah di sembarang tempat, selain tidak sopan juga tidak sedap dipandang mata, penyebabnya kuman penyakit, dan lain-lain.
Ø  Meludah juga bisa diartikan seolah-olah menghina orang yang sedang ada didekatnya.
Ø  Mudah dan berbunyi akan menimbulkan jijik orang lain, dan lain-lain
c.        Menguap
Ø  Menguap di depan orang banyak bukan saja tidak sopan tetapi juga menunjukkan sifat pemalas, sekali bisa diatasi dengan menutup telapak tangan atau menunduk sebentar agar tidak tampak, bila tampak, bila tampak orang lain harus minta maaf.
Ø  Kalau kentut tidak berbunyi dan tidak berbau tidak masalah, tetapi jika berbunyi dan berbau akan tidak baik, minta ijin keluar sebentar untuk mencari tempat yang tepat.
Ø  Jangan tertawa dibuat-buat, seperti membuka mulut lebar-lebar dan bersuara sangat keras, karena tertawa demikian seolah-olah mengejek atau menghina.
Ø  Tertawa yang wajar (tidak dibuat-buat) akan menunjukkan atau ungkapan hati yang senang atau bahagia.

Sumber : Buku Materi Bimbingan dan Konseling. Paramitra Production. TIM PARAMITRA. Yogyakarta